Ditemani dua rekan jurnalis lainnya, mendapat
kesempatan untuk mengendarai HR-V E CVT. Duduk sebagai pengemudi, untuk
mendapatkan posisi berkendara cukup mudah karena jok dapat diatur maju-mundur
dan naik-turun.
Selain itu lingkar kemudi HR-V telah mengaplikasi
fitur tilt and telescopic steering, sehingga setir bisa diatur posisi dan
ketinggiannya.
Untuk menghidupkan mesin tidak perlu lagi repot
memutar konci kontak karena HR-V telah mengaplikasi fitur Start-Stop Engine.
Hanya dengan menginjak pedal rem dan menekan tombol "merah", maka
mesin seketika menyala.
Menggeser tuas transmisi dari posisi P (Parking)
ke D (Drive) terasa lembut. Akselerasi awal mesin 1.5 liter SOHC i-VTEC 4
silinder terasa cukup bertenaga. Tenaga sebesar 120 PS pada putaran 6.600 rpm
dan torsi 14,8 kg.m pada 4.600 rpm dapat didistribusikan ke roda depan dengan
baik melalui transmisi manual 6 percepatan.
Di jalan yang relatif sepi, fitur Cruise Control
coba untuk dimanfaatkan. Pengoperasiannya terbilang mudah, cukup tekan tombol
"Cruise" pada lingkar kemudi lalu tekan "Set" maka fitur
ini langsung bekerja. Kaki pun tidak perlu capek menekan pedal gas secara terus
menerus. Untuk menambah dan mengurangi kecepatan dapat dilakukan menggunakan
ujung ibu jari.
Ketika melibas jalan menanjak untuk menuju Taman
Wisata Gunung Bromo rasanya cukup mudah. Terlebih lagi mobil ini dilengkapi
Paddle Shift untuk mengatur perpindahan gigi secara manual layaknya mobil
sport. Hanya dengan menggunakan ujung jari, posisi gigi yang diinginkan dapat
diatur sesuai kebutuhan.
Karena selama perjalanan rombongan beriringan,
maka saat berada di daerah tanjakan kami patut waspada. Beruntung mobil ini
dilengkapi fitur Auto Brake Hold yang berfungsi melakukan pengereman secara
otomatis saat kendaraan berhenti sempurna di jalan menanjak atau menurun. Cukup
menekan tombol Brake Hold maka mobil berhenti meski pedal rem tidak diinjak.
Selama perjalanan menuju Bromo, jalan yang
dilalui cukup beragam. Sesekali kami menemui jalan berlubang dan berbatu.
Suspensi HR-V terasa cukup keras saat melewati jalan seperti ini. Meski begitu,
mobil terasa stabil saat dipacu kencang di jalan dengan permukaan aspal yang
halus.
Saat kembali ke Surabaya, jurnalis
gantian mengendarai HR-V Prestige yang menggunakan mesin 1.8 liter SOHC i-VTEC
4 silinder yang menghasilkan tenaga sebesar 139 PS pada 6.500 rpm dengan torsi
maksimal 17,2 kg.m pada 4.300 rpm.
Tenaga yang dihasilkan jauh lebih responsif.
Meski demikian baik mesin 1.5L maupun 1.8L perpindahan giginya terasa halus.
Kecepatan tinggi baru bisa dirasakan saat masuk
jalan tol. Angka 100 km/jam didapat cukup singkat. Namun sayang, karena kondisi
jalan yang cukup padat sulit rasanya untuk mengetahui kecepatan tertinggi mobil
berbanderol Rp255 juta hingga Rp369 juta ini.
0 komentar:
Posting Komentar